Senin, 10 September 2012

Kunci Menemukan Kebahagiaan Hidup

Banyak orang tidak tahu bagaimana mencapai kebahagiaan hidup di dunia ini. Berikut ini pengalaman hidup saya dalam meraih kebahagiaan hidup yang mungkin bisa bermanfaat bagi orang lain. Disini saya tidak mengulas tentang kebahagiaan di akhirat dulu. Saya bukan orang yang punya harta berlimpah, bukan tergolong orang yang sangat pandai dalam hal apapun, bukan orang yang sangat rupawan, bukan orang yang punya pangkat jabatan yang tinggi, tapi saya bahagia karena saya merasa hidup saya begitu lengkapnya. Saya hanya fokus dengan apa yang saya kerjakan, saya lakukan saja dengan sebaik-baiknya, saya tidak suka memikirkan apa yang akan saya dapat dari apa yang saya lakukan. Saya selalu berusaha ikhlas saja, walaupun memang kadang sebagai manusia ada kala khilaf dengan mengeluh. Saya selalu menghindari konflik, saya lebih memilih jalan damai walaupun kata orang saya dirugikan/dikalahkan. Tapi saya berprinsip bahwa saya tidak akan pernah rugi/kalah kalau Tuhan tidak menghendaki saya rugi/kalah, saya tidak akan untung atau menang kalau Tuhan tidak berkehendak demikian. Saya tidak mau menghabiskan energi dengan berkonflik, bermusuhan, atau membenci orang lain yang katanya sudah merugikan saya. Karena saya yakin jika kita membenci atau memusuhi orang lain itu akan mempersempit kebebasan ruang gerak kita di dunia. Saya selalu berusaha menghilangkan kekhawatiran atas kekurangan harta benda ataupun hal-hal keduniawian lainnya. Jadi saya tidak bekerja keras untuk harta, tapi itulah wujud syukur saya kepada Tuhan yang telah memberi saya kesehatan, keluarga yang menyenangkan hati, dan rizki yang barokah. Betapa Tuhan sangat bermurah hati kepada saya, yang telah memberikan anak & istri serta keluarga yang selalu menyenangkan hati. Itulah harta yang tak ternilai harganya. Saya juga merasa dicintai banyak orang, walaupun mungkin selalu ada orang yang tidak suka dengan saya, itu artinya saya memang banyak kekurangan hingga pantas tidak disukai. Saya selalu berusaha tidak memandang orang lain lebih rendah walaupun tampaknya orang itu lebih tak berharta/lebih tidak faham/lebih tidak rupawan, dll..., karena saya yakin Tuhan menciptakan manusia dengan kelebihan sendiri-sendiri. Dan saya tidak mempunyai keinginan hidup bermewah-mewah, makan yang mewah-mewah (karena saya ditaqdirkan hanya suka makan sayur dan buah-buahan yang murah), saya sudah merasa berada di surga dalam rumah saya yang sederhana. Tidak ada tempat yang lebih nyaman di dunia ini selain di rumahku sendiri. Kebahagiaan yang saya rasakan hari ini pasti tidak lepas juga dari doa orang tua kami yang tiada henti selalu mendoakan anak-anaknya. Jadi bagi saya kebahagiaan itu kuncinya adalah mensyukuri apa yang kita rasakan saat ini. Karena Tuhan sudah menghendaki kita menjadi seperti saat ini. Jika itu sudah tertanam dalam pola pikir kita, yakinlah makin hari maka anda akan makin bahagia.